SMA NEGERI 3 SUKADANA

Senin, 24 Oktober 2022

SIAP BANTARA!

 


    Semanjak diguyur hujan sejak malam harinya. Perasaan khawatir menyelimuti para peserta. Harap-harap cemas akankah bisa melaksanakan PERSARI pertama setelah 3 tahun duduk di bangku SMA. Persiapan yang matang telah dilakukan sejak beberapa hari sebelumnya. Keesokan harinya, tibalah saat pelaksanaan yang dinanti, kondisi cuaca tergolong mendung, namun ternyata tidak melunturkan antusias peserta sama sekali. Melihat kondisi lapangan yang tergenang air hujan, peserta malah semakin bersemangat. 

    Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan untuk pelaksanaan pelantikan PENEGAK BANTARA pertama yang ada di pangkalan SMANTANA. Terdapat 13 orang calon BANTARA yang mengikuti kegiatan ini dengan sukarela tanpa paksaan. Kak Chandra menjelaskan bahwa proses terpilihnya 13 orang ini dimulai dari pendaftaran dan izin orang tua. Tidak ada pilih kasih atau tindakan yang tidak jujur lainnya.

    Jum'at 21/Okt/2022, sekitar pukul 07.00 pagi, peserta mulai berkumpul di halaman tengah SMANTANA. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama. Setelah berdoa, kakak pembina mulai melakukan cek kelengkapan peserta. Pada saat itu, peserta terlihat belum siap dan tidak fokus, sehingga diberikan aktivitas pemanasan. 

    Keseruan mulai terasa ketika para peserta harus menyelesaikan misi pertama di pos pertama. Kak Dithian bertugas pada pos ini. Peserta harus menjaga kekompakan, kerjasama, fokus, keseimbangan, ketenagan dan tentunya tidak takut basah. Peserta yang dibagi menjadi 3 kelompok harus memindahkan air dari orang pertama di depan, kemudian berlanjut ke orang kedua hingga orang paling belakang dengan misi air tersebut tidak boleh tertumpah. 

 
    Keseruan semakin bertambah di Pos kedua oleh kak Reco, dengan halang rintang yang memerlukan keberanian dan tidak takut kotor. Tantangannya adalah melewati tali tanpa boleh tersentuh bagian tubuh dan pakaian peserta. Tanpa diduga, kemampuan peserta sungguh luar biasa. Kotor bukanlah hal bisa menggoyahkan semangat mereka. Satu per satu berhasil melewati halangan dengan saling membantu. 

    Halang rintang terakhir pada pagi itu adalah ide dari Kak Alfarizi selaku penjaga pos. Tantangannya adalah melewati genangan air dengan berjalan diatas bambu. Keseimbangan dan kerjasama merupakan hal paling penting yang diperlukan dalam menyelesaikan misi ini. Setelah beberapa kali gagal, peserta mampu mengamati dan berinisiatif mencari solusi. Panitia selalu memberikan opsi keringanan kepada para peserta, barangkali ada peserta yang tidak menyanggupi untuk melewati tantangan yang diberikan. Tapi ternyata semua tantangan berhasil disikat oleh para peserta. 



  Setelah berhasil melintasi 3 halang rintang, para peserta berlanjut ke tantangan berikutnya yang semakin asyik, yaitu pendirian tenda. Tenda tidak boleh sembarang berdiri, karena tenda tersebut yang akan menjadi tempat istirahat dan makan siang peserta di masing-masing kelompok. Kali ini dinamika kelompok semakin terlihat. Adu argumen dan kecepatan membuat susana semakin seru. Dalam kondisi basah dan dikejar waktu, peserta harus berpikir, bergerak secepat mungkin agar tenda berdiri tepat waktu. "Kekurangan bahan? pikirkan sendiri".

    Setelah tenda siap, berikutnya adalah waktu untuk tantangan memasak. Peserta tidak akan makan siang, kecuali dengan masakan yang mereka masak sendiri. Upss sebentar guys! lupakan kompor gas, panci dan cooking utensils lainnya. Peserta harus belajar untuk bertahan hidup, dengan memasak dari bahan dan alat yang ada. Tungku mulai disusun dari batu, kayu bakar mulai dipilih yang kering. Kami sangat bersyukur, cuaca sangat mendukung seluruh kegiatan terutama tantangan memasak. 

    Sekitar pukul 11.00 WIB, para peserta putra wajib mandi sebersih-bersihnya karena akan melaksanakan ibadah sholat Jum'at di Mesjid Semanjak, sedang yang putri melaksanakan sholat Zuhur di sekolah. Sekitar 2 jam waktu yang diberikan panitia untuk ISHOMA (Istirahat, Sholat dan makan), dimanfaatkan oleh peserta untuk menyantap hidangan hasil jerih payah sendiri. Lupakan sejenak sayur dan lauk lezat yang ada di rumah, karena peserta harus belajar bertahan hidup dan mensyukuri apa yang ada dari hasil usaha sendiri. 


    Setelah istirahat sejenak, Kakak Pembina mulai mengumpulkan kembali peserta. Kali ini kegiatannya adalah bakti sosial. Ini merupakan simulasi untuk kecakapan membangun dan berbakti pada masyarakat. Peserta Putra bergotong royong membangun lantai tempat wudhu pria, sedang yang putri membersihkan tempat wudhu perempuan. 


    Sambil menunggu waktu sholat ashar tiba, para peserta putri memanfaatkan waktu untuk mengasah kecakapan tentang semaphore yang di dampingi oleh kak Sari. Tiba saatnya sholat Ashar, semua peserta dan panitia sholat berjama'ah di aula SMANTANA. Setelah sholat, kegiatan berikutnya adalah simulasi terkait prosesi adat pelantikan Bantara. Ini merupakan pertama kalinya para peserta diberikan gambaran tentang adat pelantikan. Pada sesi ini, Kak Yo' selaku Pelatih Utama Pramuka SMANTANA, terjun secara langsung untuk membimbing. 

 Sekitar pukul 16.00 WIB, saatnya momen keakraban antara peserta dan panitia. Sesi ini dibuat lebih santai untuk melepas lelah seharian sambil menikmati bubur kacang hijau yang di sajikan oleh kak Heni. 
    Demikianlah cerita kami dari calon Bantara SMANTANA. Kami memohon doa sahabat semua,agar proses pelantikan nanti berjalan sesuai yang diharapkan. Pesan kami kepada adik adik kelas, Jangan Takut dan Jangan malas PRAMUKA. Banyak hal yang seru dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan di Kepramukaan. Salam Pramuka ! (CM87)








0 komentar:

Posting Komentar

LOKASI SMA Negeri 3 Sukadana

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA