Berikut ini kami bagikan contoh Surat Keputusan Penetapan Guru Wali yang dapat digunakan sebagai referensi oleh satuan pendidikan. Dokumen ini memuat dasar hukum, pembagian tugas, dan lampiran tugas-wewenang-tanggung jawab guru wali secara lengkap dan sesuai ketentuan terbaru.
📎 File dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
Cek plagiarisme adalah bagian terpenting dalam penulisan karya ilmiah, khususnya di dunia akademik. Baik mahasiswa maupun dosen wajib memahami secara detail sistematika kecurangan untuk menghindari pelanggaran hak cipta.
Plagiarisme sendiri diartikan sebagai perbuatan sengaja maupun tidak disengaja untuk mendapatkan kredit. Aktivitas melanggar hak cipta ini mencoreng prinsip kebenaran, kejujuran, dan keadilan.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda ikuti untuk mengetahui adanya plagiarisme dikutip dari situs terkait:
1. Paraphrase.io
Paraphrase.io adalah pemindai makalah gratis yang dapat memberikan akurasi tinggi secara real-time. Website gratis ini mampu mengidentifikasi duplikasi yang tidak masuk akal dalam tulisan secara cepat dengan cara berikut.
Ketik "paraphrase.io" di browser.
Unggah file dalam format PDF atau copy paste tulisan (maksimal 1000 kata).
Pilih pengaturan bahasa sesuai makalah yang ditulis, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Espanol, Perancis, Jerman, Italia, Tagalog, Belanda, Turki, Portugis, Rusia, atau Jepang.
Centang kolom "I'm not robot" dan tunggu beberapa detik untuk memunculkan hasil.
2. Plagiarismdetector.net
Situs ini memberikan layanan gratis dan berbayar untuk beberapa fitur tambahan untuk cek plagiarisme. Tidak hanya plagiarisme, Anda dapat sekaligus memeriksa tata bahasa yang ada pada tulisan dengan cara.
Cari "plagiarismdetector.net" di browser laptop atau gadget.
Unggah dokumen dari file PC atau URL halaman drive dari file.
Alternatif lain dapat dilakukan dengan copy paste tulisan maksimal 1000 kata (selebihnya dikenakan biaya maksimal 25.000 kata).
Pilih "Periksa Plagiarisme" atau "Periksa Tata Bahasa" sesuai kebutuhan.
Tunggu beberapa saat hingga hasil pemindaian muncul.
3. Duplichecker.com
Duplichecker.com adalah alat gratis dan akurat yang praktis digunakan untuk cek plagiarisme karya ilmiah. Berikut cara menggunakan 3 layanan pada website ini, mulai dari periksa plagiarisme, cek grammar, dan API (pemeriksa plagiarisme tingkat lanjut).
Klik browser dan cari "duplichecker.com".
Copy paste 1000 kata per pencarian di kolom kotak atau pilih dari file, URL file, maupun drive.
File yang diunggah dapat dalam format .text, .txt, .doc, .docx, .odt, .pdf, dan .rtf.
Pilih kebutuhan cek Anda dari "Periksa plagiarisme", "Cek grammar", atau API.
Jangan lupa centang "I'm not a robot" untuk memunculkan hasil.
Hasil akan muncul beberapa saat beserta link sumber duplikasinya.
Khusus untuk pemilihan API, maka pemeriksaan akan berlangsung lebih lengkap dari layanan biasanya. Terdapat koreksi untuk duplikasi kalimat, frasa, keunikan, hingga plagiarisme instan dalam tulisan.
4. SmallSEOTools.com
Website ini cocok untuk mendeteksi tulisan singkat yang akan diunggah di blog maupun media sosial. Berdasarkan review pengguna, SmallSEOTools mendapatkan rating cukup tinggi yaitu 4.7/5.
Klik "SmallSEOTools" dan cari di laman browser.
Unggah 1000 kata di setiap pencarian atau membayar sekitar 4,99 USD untuk menghilangkan batas tersebut.
Anda juga dapat menempelkan link drive dokumen atau mengunggah secara manual file dari PC atau gadget.
Masukkan link yang akan dikecualikan selama pemindaian agar tidak terdeteksi plagiasi.
Pilih salah satu dari 25 tombol bahasa pemindaian.
Klik "Periksa Plagiarisme" atau "Periksa Tata Bahasa" sesuai kebutuhan untuk layanan gratis.
Apabila menghendaki pemindaian mendalam dapat memilih "Pemeriksa Plagiarisme Mendalam" dengan biaya tambahan.
Tunggu beberapa saat dan hasil screening akan muncul.
5. Editpad.org
Editpad.org adalah alat cek plagiarisme online gratis untuk menemukan konten duplikat dari tulisan yang dibuat. Hasil yang ditunjukkan akan mendetail pada persentase plagiarisme, keunikan, dan persentase setiap sumber yang dikutip.
Kunjungi laman "editpad.org" di laman Google.
Tempel tulisan yang akan dicek maksimal 1000 kata atau unggah file dalam format doc, docx, txt, atau pdf.
Sortir bahasa untuk cek sesuai dengan tulisan karya ilmiah itu sendiri.
Klik "Cek Plagiasi" dan tunggu beberapa saat hingga hasil muncul dalam dashboard PC atau handphone https://www.arkus.my.id/2025/06/cara-cek-plagiarisme-online-via-website.html.
6. Check-Plagiarism.com
Website gratis ini dapat memindai kata hingga maksimal sejumlah 20.000 kata. Check-Plagiarism.com dijamin sebagai aplikasi cek lagiarisme aman dan terjamin baik bagi guru maupun mahasiswa.
Ketik "check-plagiarism.com" di laman browser Anda.
Unggah file yang akan dicek dalam format doc atau tempel 1000 kata pada kolom setiap upload.
Apabila diperlukan, terdapat pilihan layanan "Kecualikan URL".
Pilih "Periksa Plagiarisme" atau "Periksa Tata Bahasa".
Tunggu beberapa detik hingga hasil muncul.
7. Plag.id
Tampilan plag.id dapat dibilang sedikit berbeda dibandingkan website cek plagiasi lain. Didukung dengan layanan multibahasa dan teknologi kecerdasan buatan, Plag.id telah diakui seluruh dunia dengan mendapatkan rating 4.5 di Trustpilot.
Klik "Plag.id" dan lakukan registrasi akun standar (pengguna biasa) dan akun milik pengajar dengan email atau Facebook.
Unggah dokumen secara gratis.
Lanjutkan hingga proses pemindaian berlangsung.
Hasil akan muncul dalam beberapa saat dengan deteksi range plagiarisme dari Plag.id, referensi yang kurang tepat, dan persentase kutipan dalam artikel.
8. Rephrase
Website semacam ini paling banyak dicari mahasiswa, profesor, maupun pakar SEO untuk mengidentifikasi tulisan yang curang. Dukungan multi bahasa dan metode pengunggahan file menjadi kelebihan dari aplikasi Rephrase.
Carilah "Rephrase" pada laman browser PC atau laptop.
Copy dan paste artikel dengan panjang maksimal 1000 kata.
Unggah file dalam format doc secara manual atau drag dari folder laptop juga dapat dilakukan.
Pilih bahasa dan klik "I'm not a robot"
Tekan "Cek Plagiarisme" untuk mendapatkan hasil pemindaian yang akurat dan terperinci.
9. Smodin.io
Alat pemeriksa plagiarisme ini memiliki UI/UX yang ramah pengguna dan batas maksimal kata tertinggi. Dibandingkan website lainnya, Smodin.io mampu mengecek 1.500 kata dalam satu kali unggah sekaligus menjadi yang paling canggih dalam mendeteksi AI secara gratis.
Ketik "Smodin.io" di laman browser.
Pilih "Pencarian Web", "Perbandingan Teks", atau "Deteksi AI".
Dari puluhan pengaturan bahasa, klik yang sesuai dengan tulisan Anda.
Sisipkan teks atau unggah dan seret file dalam format pdf, doc, dan docx untuk dipindai.
Tekan "Pindai Plagiarisme" dan tunggu beberapa saat untuk melihat hasilnya.
10. Preposteo.com
Website ini memiliki berbagai fitur utama pemeriksa konten rangkap seperti unggah file, ekstensi chrome, kombinasi alat efisien, dan perbandingan teks. Preposteo dapat mengecek hingga 25.000 kata yang mana dapat dicek berkala secara gratis sejumlah 1000 kata tiap kali diunggah.
Klik "Preposteo.com" pada laman browser PC atau handphone.
Tempelkan teks yang akan dicek atau unggah dokumen yang berisikan 1000 kata.
Masukkan URL yang dikecualikan apabila dibutuhkan.
Tekan "Periksa Plagiarisme" dan tunggu beberapa saat hingga hasil muncul.
11. Grammarly
Selain dikenal sebagai website untuk mengecek grammar dalam bahasa Inggris, ternyata Grammarly juga memiliki fitur cek plagiarisme. Berikut adalah cara praktis untuk cek plagiasi di laman tersebut.
Akses "Grammarly" pada laman browser PC.
Login pada akun yang telah dimiliki atau daftarkan terlebih dahulu dengan mengisikan data diri.
Tempel teks yang akan dicek pada kolom untuk mengetahui tingkat plagiasinya.
Tunggu beberapa saat dan hasil pemindaian akan berupa link duplikat dan persentase kesamaan tulisan dengan link tersebut.
12. Quetext.com
Quetext.com adalah teknologi canggih yang mampu mengidentifikasi tingkat plagiasi tulisan atau teks AI secara mendetail. Dengan teknologi DeepSearch, Lightspeed Recognition, dan Standar Privasi, website ini mampu memberikan hasil pemindaian gratis dengan kualitas tinggi.
Ketik "Quetext.com" di laman browser PC atau laptop.
Pilih cek plagiasi yang akan digunakan yaitu "Check For Plagiarism" atau "Check for AI".
Tempel teks pada kolom sejumlah 500 kata untuk fitur Check For Plagiarism dan 250 kata untuk fitur AI Content Detector.
Tekan tombol "Check" di bawah kolom dan tunggu hingga hasil selesai.
Hasil pemindaian akan muncul dalam warna berbeda dan skor yang dapat membantu penulis dalam mengoreksi kesalahannya.
Demikian 12 cara cek plagiarisme dokumen mudah dan gratis tanpa aplikasi melalui website. Karena terdapat pembatasan kata pada fitur gratis, Anda diharapkan teliti dalam menandai kata per kata untuk mencapai hasil yang akurat dan maksimal.
Disadari ataupun tidak, pada saat ini ada banyak sekali orang tua ataupun guru yang merasa tergoda untuk membanding-bandingkan prestasi belajar anaknya dengan anak yang lain tanpa pernah memahami bagaimana sesungguhnya prestasi belajar anak itu mesti dilihat secara utuh dalam konteks perkembangan sosial, emosional, fisik, psikologis, dan lain-lain.
Sebagai orang tua dan guru, kita pasti pernah mengalami suatu kondisi dimana suasana atau kondisi belajar kita berbeda dengan siswa lain, baik dari cara belajarnya, kemampuan belajarnya, maupun minat belajar kita. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan guru kita sudah seharusnya menyadari bahwa setiap anak itu memiliki gaya belajarnya masing-masing. Dengan kesadaran itu, tentu kita sebagai orang tua dan guru, akan jauh lebih mudah untuk mendorong pencapaian prestasi belajar anak secara lebih maksimal.
Untuk postingan kali ini saya coba melengkapi tentang Kurikulum Merdeka,
khususnya tentang Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelaran (KKTP). KKTP itu seperti KKM
dalam kurikulum 2023, tapi tidak sama persis, lebih fleksibel dalam
menentukannya.
Lalu bagaimana dong bentuk format KKTP dan cara membuatnya? itu semua
sudah terjawab pada bukuPanduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) Kurikulum Merdeka revisi tahun 2022, tepatnya bisa dibuka pada halaman 32. Dan
berikut ini kami kutipkan untuk Anda, mari kita simak bersama-sama.
A. Cara Membuat / Menentukan KKTP
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan
saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana
pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.
Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam
memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai
dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini
merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai
tujuan pembelajaran.
Dengan demikian,
pendidik tidak disarankan untuk menggunakan
angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria.
Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan,
maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik
telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan
menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak
mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan
pembelajaran,
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam
mengembangkannya.
Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang dimaksud.
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
"peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara"
Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria
Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria
ketuntasan:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil
pengamatan, dan pengalaman secara jelas.
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang
logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Kriteria
Tidak Memadai
Memadai
Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut.
✓
Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas.
✓
Laporan menceritakan pengalaman secara jelas.
✓
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
✓
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika
minimal 3 kriteria memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak
tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik
ini bisa diperbaiki
Pendidik dapat menggunakan rubrik ini untuk kriteria dari tujuan pembelajaran
seperti contoh di atas, atau dapat pula menggunakan tujuan-tujuan pembelajaran
untuk menentukan ketuntasan
CP
pada satu fase.
Pendekatan 2: menggunakan rubrik
Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria
ketuntasan yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan dan penulisan.
Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari
baru berkembang,
layak,
cakap
hingga
mahir.
Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik.
Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan
oleh peserta didik.
Baru berkembang
Layak
Cakap
Mahir
Isi Laporan
Belum mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman belum jelas tertuang dalam tulisan. Ide dan
informasi dalam laporan tercampur dan hubungan
antara paragraf tidak berhubungan.
Mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman secara jelas. Laporan menunjukkan hubungan
yang jelas di sebagian paragraf
Mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas
yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
dapat meyakinkan pembaca.
Mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas
yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
dapat meyakinkan pembaca serta ada fakta-fakta pendukung
yang relevan.
Penulisan (tanda baca dan huruf kapital)
Belum menggunakan tanda baca dan huruf kapital atau
sebagian besar tidak digunakan secara tepat.
Sebagian tanda baca dan huruf kapital digunakan
secara tepat.
Sebagian besar tanda baca dan huruf kapital digunakan
secara tepat.
Semua tanda baca dan huruf kapital digunakan secara tepat
Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan
pembelajaran jika kedua kriteria di atas mencapai minimal tahap cakap
Pendekatan 3: menggunakan interval nilai
Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau satuan pendidikan dapat
menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih
dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta
didik.
Contoh a.
Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik
menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes, pendidik dapat
langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut
sesuai dengan intervalnya.
0 - 40%
belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 - 65 %
belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
66 - 85 %
sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
86 - 100%
sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Bila peserta didik dapat mengerjakan
16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai
80%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah
mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial.
Contoh b.
Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang
diolah dari rubrik. Seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat
menetapkan empat kriteria ketuntasan:
Menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut
Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
Menceritakan pengalaman secara jelas
Menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang
logis sehingga dapat meyakinkan pembaca
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4).
Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk
menentukan ketercapaian peserta didik.
Kriteria Ketuntasan
belum muncul (1)
muncul sebagian kecil (2)
sudah muncul di sebagian besar (3)
terlihat pada keseluruhan teks (4)
Menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut
✓
Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
✓
Laporan menceritakan pengalaman secara jelas.
✓
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
✓
Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki bobot yang sama sehingga pembagi
merupakan total dari jumlah kriteria (dalam hal ini 4 kriteria) dan nilai
maksimum (dalam hal ini nilai maksimumnya 4).
Satuan pendidikan dan/ atau guru dapat memberikan bobot sehingga penghitungan
disesuaikan dengan bobot kriteria.
Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik ataupun nilai dari tes), pendidik
dan/atau satuan pendidikan dapat menentukan interval nilai untuk menentukan
ketuntasan dan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.
0 - 40%
belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 - 60%
belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
61 - 80%
sudah mencapai ketuntasan,
tidak perlu remedial
81 - 100%
sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Pada contoh di atas, pendidik hanya menggunakan rubrik dan diambil kesimpulan
bahwa peserta didik di atas sudah menuntaskan tujuan pembelajaran, karena
sebagian besar kriteria sudah tercapai.
B. Tonton Video Cara Menentukan KKTP
Untuk lebih memahami bagaimana cara menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Silahkan tonton dan simak Video Pembelajaran yang ada di pelatihan mandiri Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang dibagi menjadi beberapa bagian berikut ini:
Caranya klik link unduhan di atas, kemudian cari menu
"File" ---
"Download" ---
"Microsoft Excel (.xlsx)"
Kalau saya bilang file ini sudah bisa dikatakan aplikasi KKTP, karena
didalamnya sudah ada rumus-rumus yang akan otomatis menampilkan keterangan
intervensi apakah perlu remidial ataukah sudah tuntas.
1. Sheet Interval KKTP
Sheet Interval KKTP menginformasikan rentang, kriteria, dan intervensi tindak
lanjut yang harus dilakukan.
2. Sheet Format 1 KKTP
Aplikasi KKTP ini oleh pengembangya disediakan 2 format, untuk format 1 KKTP,
Ibu/Bapak Guru hanya menginputkan nilai dari tes tertulis. Nantinya keterangan
kriteria ketuntasan dan tindak lanjut intervensi akan otomatis muncul.
3. Sheet Format 2 KKTP
Pada format 2 KKTP, Ibu/Bapak Guru memasukkan skala penilaian menggunakan
rubrik yang nantinya akan muncul otomatis nilai angkanya beserta keterangan
intervensinya.
D. Penutup
Demikanlah yang bisa kami posting tentang
Contoh Format KKTP Kurikulum Merdeka dan Cara Menentukannya.
Semoga kedepannya sudah banyak file contoh KKTP yang bisa di download dan
tinggal mengedit saja sesuai kebutuhan.
Salam Merdeka
Belajar....
Terima kasih telah menyempatkan berkunjung, dan
silakan bila ingin berkomentar.
Wassalamamualaikum Wr. Wb.
Sumber Referensi:
Panduan Asesmen dan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Revisi 2022
Akreditasi sekolah/madrasah merupakan proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk sertifikat pengakuan dan peringkat kelayakan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional.
Dalam proses akreditasi sekolah ada beberapa dukumen atau administrasi yang harus disiapkan, dokumen tersebut meliputi 8 standar pendidikan nasional.
Berikut ini adalah beberapa daftar dokumen bukti fisik yang harus disiapkan dalam akreditasi sekolah/ madrasah:
A. STANDAR ISI
KTSP / Kurikulum
kalender pendidikan,
buku pelajaran
Berita acara rapat dan daftar hadir (guru, komite dan tokoh masyarakat)
Referensi pengembangan Kurikulum (berupa buku panduan dalam penyusunan KTSP)
SK tim pengembang kurikulum
Dokumen RPP
Program pengembangan diri (program layanan bimbingan konseling dan program ekstrakurikuler)
Dokumen tugas siswa (Tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur)
Silabus pembelajaran
Berita acara pengembangan KTSP dan silabus tiap mata pelajaran
Berita acara penetapan KKM dan daftar hadir
B. STANDAR PROSES
RPP
dokumen perencaaan pemantauan, pelaksanaan pemantauan, dan laporan pemantauan proses pembelajaran disertai catatan kepala sekolah/madrasah dan tanda tangan guru yang dipantau.
dokumen laporan pelaksanaan supervisi proses pembelajaran dan tindak lanjut pada setiap aspeknya.
catatan hasil evaluasi proses pembelajaran oleh kepala sekolah.
Dokumen laporan pengawasan proses pembelajaran
dokumen tindak lanjut hasil evaluasi
C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
RPP
Tugas siswa
Tata tertib sekolah
Piagam penghargaan siswa
Dokumen ujian nasional
D. STANDAR PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
Ijazah dan Sertifikat
Dokumen rapat guru (surat undangan, daftar hadir, notula rapat)
Daftar hadir guru selama 1 semester (rekap kehadiran)
Sertifikat pendidik dan jadwal mengajar
Ijazah kepala sekolah dan sertifikat pendidik
Surat keterangan pengalaman mengajar kepala sekolah minimal 5 tahun
Dokumen pengelolaan selama 3 tahun terakhir (dokumen jumlah siswa, prestasi siswa, pengembanagan profesi guru, pengembangan kurikulum, perkembangan sarana dan prasarana, kerjasama dengan pihak terkait)
Pembukuan pengelolaan keuangan bidang kewira usahaan
Dokumen surat perjanjian, piagam atau dokumen lain.
Dokumen supervisi
Ijazah tenaga administrasi
Ijazah tenaga perpustakaan
SK Kepala Sekolah (penjaga, tenaga kebersihan, pesuruh, dll)
E. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Surat izin mendirikan bangunan
Surat izin penggunaan bangunan
Laporan pemeliharaan bangunan
Buku teks pelajaran
F. STANDAR PENGELOLAAN
Dokumen visi, misi dan tujuan sekolah
RKS dan RKAS
KTSP, Kalender pendidikan, struktur organisasi, pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, peraturan sekolah, tata tertib, kode etik, biaya operasi sekolah, program pembelajaran, penilaian hasil belajar siswa
Dokumen layanan konseling, pembinaan prestasi, ektrakurikuler, daftar alumni
Program pendayagunaan pendidik (pembagian tugas, penentuan sistem penghargaan, pengembangan profesi, promosi dan penempatan, mutasi)
Program pengelolaan sarana dan prasarana (perencanaan, pemenuhan, pendayagunaan, evalusi, pemeliharaan dan sarana prasarana pembelajaran)
Dokumen pelaksanaan kegiatan sekolah (tata tertib, kode etik)
Program pengawasan dan bukti sosialisasi program
Laporan evaluasi diri sekolah
Laporan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Dokumen akreditasi, tim pelaksana persiapan, bukti fisik non dokumen,
Agenda kerja kepala sekolah,
Software sistem informasi manajemen
G. STANDAR PEMBIAYAAN
Dokumen investasi sarana dan prasarana
Dokumen pembelanjaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dan daftar peneriman tahun sebelumnya
RKAS
Daftar gaji
Laporan keuangan
Pedoman pengelolaan keuangan
H. STANDAR PENILAIAN
Silabus pembelajaran
RPP
Arsip tes, nilai tes, nilai pengamatan, dan nilai tugas terstruktur maupun mandiri.
Analisis hasil belajar
Buku penghubung guru dan orang tua dan bukti kerja siswa.
Program remedial dan pengayaan serta revisi perangkat pembelajaran
Arsip hasil evaluasi belajar yang telah ditandatangani guru dan kepala sekolah/madrasah.
Catatan hasil mengkomunikasikan penilaian dari guru ke guru yang bersangkutan
Program ujian,
Dokumen rapat, (surat undangan, berita acara rapat, hasil rapat, surat Keputusan kepala sekolah/madrasah tentang kepanitiaan ujian tengah semester, ulangan akhir semester dan ujian akhir semester, rapat kenaikan kelas)
Buku laporan
Laporan pencapaian hasil belajar.
Dokumen ujian, ijazah
Berita acara penerimaan siswa baru
Berdasarkan pengalaman walaupun administrasi untuk akreditasi di atas sangat banyak tapi apabila dibiasakan untuk dibuat dan dikerjakan tidak akan terasa terbebani saat akan menghadapi proses akreditasi. Karena administrasi tersebut merupakan administrasi kegiatan sehari-hari, bulanan maupun tahunan. Oleh karena itu siapkan dari sekarang juga sebelum proses akreditasi dimulai.
Bagi yang belum mempunyai perangkat atau instrumen akreditasi silahkan unduh perangkat akreditasi sekolah secara lengkap.
Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang mulia. Tugas utama guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Guru juga merupakan sosok bertanggung jawab membentuk jiwa dan watak siswa yang diajarnya. Guru memiliki kesempatan besar untuk membentuk dan membangun kepribadian siswanya menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Maka, jangan sampai disia-siakan ya!
Di dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah seorang pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Diharapkan seorang guru mampu mempersiapkan siswanya sehingga kelak menjadi manusia susila yang dapat diharapkan membangun dirinya dan juga membangun bangsa dan Negaranya.
Tugas Guru
Tugas guru dapat dibagi menjadi dua yaitu tugas umum dan tugas khusus. Secara umum, tugas Guru adalah mendidik. Mendidik sendiri dapat dimaknai sebagai rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, membentuk contoh dan membisakan siswa.
Tugas khusus guru secara garis besar ada 3. Yaitu sebagai pengajar, pendidik, dan pemimpin.
1. Guru sebagai pengajar
Guru sebagai pengajar (instruksional) maksudnya adalah seorang guru bertugas merencanakan program pengajaran, melaksanakan program yang telah disusun, dan melaksanakan penilaian setelah program itu dilaksanakan.
2. Guru sebagai pendidik
Guru sebagai pendidik (edukator). Tanggung jawab guru adalah mengarahkan peserta didik atau siswanya pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna. Dengan demikian mereka dapat menjadi insan mandiri, berakhlak mulia, dan dapat memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.
3. Guru sebagai pemimpin
Guru sebagai pemimpin artinya seorang guru memiliki tugas untuk memimpin dan mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat sekitarnya. Hal ini juga berkaitan dengan upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas program yang dilakukan.
Peran Guru
Peran dan tugas guru tidak dapat dipisahkan. Keberhasilan seorang guru juga ditentukan oleh keberhasilannya dalam menjalankan tugas guru dan juga fungsi guru. Selain itu kompetensi guru juga turut andil dalam kesuksesan guru dalam melaksanakan peranannya.
Perkembangan dalam dunia belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk selalu meningkatkan peranan dan kompetensinya. Seorang guru yang kompeten akan dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan juga mampu mengelola kelasnya dengan lebih baik sehingga hasil belajar siswanya berada pada tingkat optimal.
Beberapa peranan guru yang dianggap paling dominan dapat diklasifikasikan dalam daftar berikut ini:
1. Sebagai Organisator
Sebagai seorang guru, Guru mempunyai peran untuk menciptakan proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, juga kepada Tuhan yang menciptakannya). Oleh sebab itu peran guru tidak boleh dilakukan seenaknya saja.
2. Sebagai Demonstrator
Guru sebagai demonstrator dan pengajar maksudnya tugas seorang guru harus menyampaikan konsep materi yang diajarkan kepada siswa dengan baik. Oleh karenanya, Guru harus senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan serta selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
Bagaimana caranya? Ya dengan tidak berhenti belajar, sebagaimana pepatah menyebutkan bahwa "Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan." Karena pada hakikatnya seorang guru adalah juga seorang pelajar. Hal ini berarti bahwa Guru harus belajar secara terus-menerus untuk memperkaya diri dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengajar dan demonstrator yang mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis sehingga apa yang disampaikan itu betul-betul dimiliki oleh anak didik.
3. Sebagai Pengelola kelas
Kewajiban guru dalam peranannya sebagai pengelola kelas adalah untuk menciptakan lingkungan belajar serta mengorganisasikan lingkungan sekolah. Lingkungan ini diatur dan diawasi sedemikian rupa supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih terarah pada tujuan-tujuan pendidikan.
Pengawasan Guru pada lingkungan belajar ikut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan belajar yang baik dapat memberikan tantangan dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan juga kepuasan saat mencapai tujuannya.
Cara mengelola kelas yang baik adalah dengan menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar supaya semua siswa dapat mencapai hasil yang baik. Dengan demikian seluruh siswa dapat mengembangkan dirinya.
4. Sebagai Fasilitator
Guru sebagai fasilitator artinya Guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran supaya seluruh siswa dapat terlibat secara aktif. Dengan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, Guru harus dapat membuat para siswa memperoleh pengalaman yang otentik. Hal ini sangat sesuai dengan falsafah pendidikan era 4.0 yang mengedepankan student centered method atau pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan menjadi fasilitator yang baik, siswa kan menjadi aktif dalam belajar dan dapat menggali semua potensi besar yang mereka miliki.
5. Sebagai Mediator
Guru sebagai mediator membuat Guru harus mampu menjadi perantara dalam hubungan antar manusia. Untuk itu, Guru harus terampil menggunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi supaya dapat menciptakan kualitas lingkungan yang interaktif secara maksimal. Selain itu, Guru harus dapat menjadi mediator yang menjembatani siswa dengan pengetahuan yang diajarkannya. Hal ini dapat dilakukan dengan gaya komunikasi atau pemanfaatan media-media belajar yang sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai mediator, ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh Guru, yaitu: mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan positif dengan para siswa.
6. Sebagai Motivator
Tugas-tugas guru sebagai motivator adalah membangkitkan siswa dalam belajar dan juga keinginan untuk meraih cita-citanya. Hal ini dapat dilakukan misalnya Ketika dalam proses belajar mengajar siswa mengalami kesulitan atau kendala dalam belajar. Tugas guru adalah memberikan semangat pada siswa supaya selalu kuat menghadapi tantangan yang ada di depan mata dan tidak mudah menyerah atau putus asa
7. Sebagai Inspirator
Guru sebagai inspirator harus mampu memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar siswanya. Guru harus menjadi sumber inspirasi bagi siswa tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam bidang non akademik khususnya karakter. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik dan juga memberikan teladan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
8. Sebagai Klimator
Guru sebagai klimator maksudnya adalah seorang guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan di kelas. Jangan sampai siswa merasa sia-sia dalam belajar karena tidak dapat memetik hikmah dari pelajaran yang dipelajarinya dalam kelas.
9. Sebagai Informator
Guru sebagai informator berarti harus dapat menjadi sumber informasi kegiatan akademik maupun umum yang kredibel. Hal ini hanya dapat dilakukan jika seorang guru selalu berusaha meningkatkan kompetensi profesionalnya dari waktu ke waktu.
10. Sebagai Inisiator
Guru sebagai inisiator harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Ada banyak permasalahan yang dihadapi dalam dunia Pendidikan. Guru harus turut serta menyumbangkan pemikiran dan juga ide-ide brilian sehingga permasalahan dalam pembelajaran dapat terpecahkan.
11. Sebagai Kulminator
Guru sebagai kulminator menghendaki seorang guru menjadi sosok yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dalam rancangan pembelajaran yang disusunnya, guru harus memastikan siswa melewati tahap kulminasi, yaitu suatu tahap yang memungkinkan setiap siswa mengetahui kemajuan belajarnya.
12. Sebagai Evaluator
Guru sebagai evaluator mengharuskan Guru untuk merancang instrumen evaluasi dan juga melakukan interpretasi pada hasil evaluasi. Bagi seorang guru, kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan selalu cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian yang kemudian dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan jika diperlukan.
Demikian tugas dan peran besar seorang guru dalam Pendidikan. Jangan patah semangat, luruskan niat dan tegakkan tekad untuk mendidik generasi hebat yang akan menebar manfaat.
Refleksi merupakan kata yang kerap didengar saat proses pembelajaran. Refleksi adalah istilah yang dikenal juga sebagai cerminan atau gambaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), refleksi adalah gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban atas suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.
Produk atau fitur apa saja yang tersedia di platform Merdeka Mengajar? Apakah platform Merdeka Mengajar hanya tersedia di Android? Android versi berapa yang bisa mengakses platform Merdeka Mengajar? Apakah ke depannya ada rencana pengembangan platform Merdeka Mengajar di iOS? Apakah bisa diakses via web browser?
Semua pertanyaan tersebut akan terjawab di buku Panduan berikut :
1. Anda mengumpulkan data dgn operator untuk data dapodik 2. Operator sinkron dapodik sehingga data anda masuk di database dapodik 3. Bagi datanya yg sudah pernah ada didapodik, buat surat pengunduran diri dari sekolah lama (jika diperlukan) sehingga data di dapodiknya bisa di mutasikan ke sekolah yg baru dan operator sekolah yg baru tinggal menarik dari sekolah lama
Terdapat 3 modul: Modul Belajar Siswa, Modul Pendamping bagi Guru, dan modul Pendamping bagi Orang Tua.
Modul Belajar Siswa: berisi aktivitas pembelajaran yang kontekstual, dapat dilakukan siswa yang di dampingi oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya dari rumah, dan akan membantu siswa mencapai kompetensi literasi dan numerasi pada berbagai mata pelajaran.
Penerapan kurikulum 2013 di satuan pendidikan sekolah dasar sudah berjalan namun belum sepenuhnya memberikan hasil yang maksimal. Ada berbagai kendala yang dihadapi guru dalam penerapan, salah satunya adalah penilaian.
Penilaian yang dimaksud adalah bagaimana seorang guru mampu menilai pencapaian kompetensi peserta didik dengan tepat terkhususnya dalam penilaian pengetahuan. Oleh karena itu maka, tulisan ini sangat membantu guna menjawab pertayaan bagaimana cara dan waktu yang tepat untuk melakukan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.