GURU SMAN 3 SUKADANA

Kepala Sekolah, Guru, beserta Staf di SMA Negeri 3 Sukadana Tahun Pelajaran 2022/2023

PERINGATAN HUT KE-77 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022

Dewan guru SMA Negeri 3 Sukadana pada saat Peringatan HUT RI 2022

PPK SMAN 3 SUKADANA

Gerakan Mencium Tangan Orang Tua Sebelum Berangkat dan Setelah Pulang Sekolah

HINDARI NARKOBA

NARKOBA, Membunuh Anak Negeri, Memusnahkan Generasi

STRUKTUR ORGANISASI SMAN 3 SUKADANA

Tahun Pelajaran 2017/2018

VISI MISI

Visi dan Misi SMA Negeri 3 Sukadana

GURU SMAN 3 SUKADANA

Kepala Sekolah, Guru, beserta Staf di SMA Negeri 3 Sukadana Tahun Pelajaran 2021/2022

GURU SMAN 3 SUKADANA

Kepala Sekolah, Guru, beserta Staf di SMA Negeri 3 Sukadana Tahun Pelajaran 2018/2019

PERESMIAN SMAN 3 SUKADANA

Dewan guru bersama Siswa-siswi SMA Negeri 3 Sukadana pada saat Peresmian di Teluk Batang

SMA NEGERI 3 SUKADANA

Senin, 28 Agustus 2023

Pelaksanaan ANBK di SMA Negeri 3 Sukadana Tahun 2023: Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa Sebagai Bekal Menghadapi Tantangan Global


Sukadana - Tahun 2023 menjadi tonggak bersejarah bagi SMA Negeri 3 Sukadana dalam menjalankan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Dengan kehadiran 41 peserta, kegiatan yang berlangsung lancar dan tertib ini tidak hanya menjadi evaluasi akademik semata, tetapi juga mengusung harapan besar sebagai indikator peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Sukses pelaksanaan ANBK tahun ini menunjukkan komitmen sekolah dalam merangkul teknologi demi pendidikan yang lebih baik.

    Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Sukadana, Almustahar, dalam sebuah wawancara, mengungkapkan "Kami bersyukur bahwa pelaksanaan ANBK hari pertama berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan berarti. Ini adalah buah dari kerjasama yang erat antara seluruh guru, siswa, dan tim penyelenggara. " ujar Almustahar dengan penuh semangat.

        Tahun ini, ANBK di SMA Negeri 3 Sukadana diikuti oleh 41 peserta dari kelas XI. Peserta menjalani tes literasi dan numerasi seperti tahun-tahun sebelumnya untuk melihat perkembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

        Dalam perbincangan lebih lanjut, Almustahar menjelaskan tujuan mendalam di balik ANBK. "Kami tidak hanya melihat ANBK sebagai bentuk evaluasi belaka, tetapi juga sebagai peta jalur yang akan membantu kami memahami sejauh mana pencapaian literasi dan numerasi siswa. Dengan memanfaatkan teknologi, kami bisa mendapatkan data yang lebih mendalam dan akurat tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa. Hal ini memungkinkan kami untuk menyusun program pembelajaran yang lebih tepat sasaran, memberikan bantuan tambahan bagi yang membutuhkan, dan merancang tantangan yang sesuai bagi yang sudah unggul."

        Harapan besar terletak di pundak ANBK sebagai pengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa. Almustahar percaya bahwa dengan adanya data yang lebih kaya dan terperinci, sekolah dapat mewujudkan perubahan nyata dalam pendidikan. "Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kami ingin melihat setiap siswa tumbuh dan berkembang secara holistik, tidak hanya dalam mata pelajaran tertentu, tetapi juga dalam kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pemahaman bacaan yang mendalam. ANBK adalah alat untuk mencapai visi ini."

        ANBK juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 3 Sukadana. Dengan data yang dihasilkan dari tes komputerisasi, guru dapat memahami tren kelas secara keseluruhan, mengidentifikasi topik yang mungkin sulit bagi sebagian besar siswa, dan mengukur efektivitas metode pengajaran yang digunakan. "Pengembangan profesional guru adalah hal yang tak terpisahkan dari pengembangan siswa. Melalui ANBK, kami dapat memberikan dukungan lebih lanjut kepada guru dalam mengelola kelas dan merancang pengalaman pembelajaran yang lebih menarik," jelas Almustahar.

        Di akhir percakapan, Almustahar mengungkapkan optimisme mengenai masa depan. "Kami melihat ANBK sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih cerah. Dengan memanfaatkan teknologi, kami membangun pondasi yang kokoh untuk pendidikan yang lebih inklusif dan bermakna. ANBK bukan hanya tentang hari ini, tetapi tentang membentuk para pemimpin masa depan yang siap menghadapi segala tantangan global. Selain itu, hasil ANBK ini akan ditampilkan dalam bentuk rapor Pendidikan SMAN 3 Sukadana yang akan ditindaklanjuti dengan Perencanaan Berbasis Data (PBD) seluruh program kerja sekolah ke depannya"

        Pelaksanaan ANBK di SMA Negeri 3 Sukadana tahun ini telah membuktikan bahwa pendidikan dan teknologi dapat bersinergi dengan harmonis. Dengan semangat inovasi dan komitmen yang kuat, sekolah ini telah membuka pintu menuju perubahan positif dalam dunia pendidikan, serta memberikan harapan akan generasi yang lebih terampil dan siap mengukir prestasi di masa depan. (Mr.D)

Kamis, 24 Agustus 2023

Contoh Format KKTP

Assalamualaikum Wr. Wb.

Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal afiat  

Untuk postingan kali ini saya coba melengkapi tentang Kurikulum Merdeka, khususnya tentang Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelaran (KKTP). KKTP itu seperti KKM dalam kurikulum 2023, tapi tidak sama persis, lebih fleksibel dalam menentukannya.

Lalu bagaimana dong bentuk format KKTP dan cara membuatnya? itu semua sudah terjawab pada buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) Kurikulum Merdeka revisi tahun 2022, tepatnya bisa dibuka pada halaman 32. Dan berikut ini kami kutipkan untuk Anda, mari kita simak bersama-sama.

A. Cara Membuat /  Menentukan KKTP

Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran.

Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.

Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria.


Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).

Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan  beberapa pendekatan, di antaranya: 

(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran, 


(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,


(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya. 


Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang dimaksud.

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: "peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara" 

Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria 

Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan: 

Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas.

Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca. 


Kriteria Tidak
Memadai
Memadai
Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut.
Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas.
Laporan menceritakan pengalaman secara jelas.
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 3 kriteria memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki

Pendidik dapat menggunakan rubrik ini untuk kriteria dari tujuan pembelajaran seperti contoh di atas, atau dapat pula menggunakan tujuan-tujuan pembelajaran untuk menentukan ketuntasan CP pada satu fase. 

Pendekatan 2: menggunakan rubrik

Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan dan penulisan. 

Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir

Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik.

Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh peserta didik.

Baru
berkembang
Layak Cakap Mahir
Isi Laporan Belum mampu
menulis teks
eksplanasi, hasil
pengamatan,
dan pengalaman
belum jelas
tertuang dalam
tulisan. Ide
dan informasi
dalam laporan
tercampur dan
hubungan antara
paragraf tidak
berhubungan.
Mampu
menulis teks
eksplanasi, hasil
pengamatan,
dan pengalaman
secara jelas.
Laporan
menunjukkan
hubungan yang
jelas di sebagian
paragraf
Mampu
menulis teks
eksplanasi, hasil
pengamatan,
dan pengalaman
secara jelas.
Laporan
menjelaskan
hubungan
kausalitas yang
logis disertai
dengan argumen
yang logis
sehingga dapat
meyakinkan
pembaca.
Mampu
menulis teks
eksplanasi, hasil
pengamatan,
dan pengalaman
secara jelas.
Laporan
menjelaskan
hubungan
kausalitas yang
logis disertai
dengan argumen
yang logis
sehingga dapat
meyakinkan
pembaca serta
ada fakta-fakta
pendukung yang
relevan.
Penulisan
(tanda
baca dan
huruf
kapital)
Belum
menggunakan
tanda baca dan
huruf kapital
atau sebagian
besar tidak
digunakan secara
tepat.
Sebagian
tanda baca dan
huruf kapital
digunakan secara
tepat.
Sebagian besar
tanda baca dan
huruf kapital
digunakan secara
tepat.
Semua tanda
baca dan
huruf kapital
digunakan secara
tepat
Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria di atas mencapai minimal tahap cakap

Pendekatan 3: menggunakan interval nilai

Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik.

Contoh a

Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes, pendidik dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya. 

0 - 40% belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 - 65 % belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
66 - 85 % sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
86 - 100% sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih

Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial.

Contoh b.

Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik. Seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan:

  • Menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut
  • Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
  • Menceritakan pengalaman secara jelas
  • Menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca

Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4).

Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik.

Kriteria Ketuntasan belum muncul
(1)
muncul
sebagian kecil
(2)
sudah muncul
di sebagian
besar
(3)
terlihat pada
keseluruhan
teks
(4)
Menunjukkan kemampuan
penulisan teks eksplanasi dengan
runtut
Laporan menunjukkan hasil
pengamatan yang jelas
Laporan menceritakan pengalaman
secara jelas.
Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai
dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan
pembaca.

Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki bobot yang sama sehingga pembagi merupakan total dari jumlah kriteria (dalam hal ini 4 kriteria) dan nilai maksimum (dalam hal ini nilai maksimumnya 4).

Satuan pendidikan dan/ atau guru dapat memberikan bobot sehingga penghitungan disesuaikan dengan bobot kriteria.

Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik ataupun nilai dari tes), pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat menentukan interval nilai untuk menentukan ketuntasan dan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.


0 - 40% belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 - 60% belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
61 - 80% sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
81 - 100% sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih

Pada contoh di atas, pendidik hanya menggunakan rubrik dan diambil kesimpulan bahwa peserta didik di atas sudah menuntaskan tujuan pembelajaran, karena sebagian besar kriteria sudah tercapai.

B. Tonton Video Cara Menentukan KKTP

Untuk lebih memahami bagaimana cara menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Silahkan tonton dan simak Video Pembelajaran yang ada di pelatihan mandiri Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang dibagi menjadi beberapa bagian berikut ini:
Klik pada judul untuk melihat videonya

C. Download Contoh Format KKTP Kurikulum Merdeka


Dari hasil pantauan saya hingga saat postingan ini di tulis saya belum menemukan file KKTP sesuai format tersebut di atas.

Namun ada sebuah channel youtube bernama Creative Class yang membahas tentang KKTP dan dibagikan pula contoh formatnya. 

Tonton videonya berikut ini


File KKTP ini juga berformat excel sehingga mudah digunakan dan hasil printoutnya rapi.

Download via google drive:  👉 FORMAT KKTP.xlsx

Caranya klik link unduhan di atas, kemudian cari menu "File" --- "Download" --- "Microsoft Excel (.xlsx)"
Download format KKTP Kurikulum Merdeka

Kalau saya bilang file ini sudah bisa dikatakan aplikasi KKTP, karena didalamnya sudah ada rumus-rumus yang akan otomatis menampilkan keterangan intervensi apakah perlu remidial ataukah sudah tuntas.

1. Sheet Interval KKTP

Sheet Interval KKTP menginformasikan rentang, kriteria, dan intervensi tindak lanjut yang harus dilakukan.
interval kktp

2. Sheet Format 1 KKTP

Aplikasi KKTP ini oleh pengembangya disediakan 2 format, untuk format 1 KKTP, Ibu/Bapak Guru hanya menginputkan nilai dari tes tertulis. Nantinya keterangan kriteria ketuntasan dan tindak lanjut intervensi akan otomatis muncul.
format 1 kktp  nilai tertulis excel


3. Sheet Format 2 KKTP

Pada format 2 KKTP,  Ibu/Bapak Guru memasukkan skala penilaian menggunakan rubrik yang nantinya akan muncul otomatis nilai angkanya beserta keterangan intervensinya.
format kktp rubrik excel


D. Penutup

Demikanlah yang bisa kami posting tentang Contoh Format KKTP Kurikulum Merdeka dan Cara Menentukannya.

Semoga kedepannya sudah banyak file contoh KKTP yang bisa di download dan tinggal mengedit saja sesuai kebutuhan.

Salam Merdeka Belajar....

Terima kasih telah menyempatkan berkunjung, dan silakan bila ingin berkomentar.

Wassalamamualaikum Wr. Wb.

Sumber Referensi:
Panduan Asesmen dan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Revisi 2022
https://www.youtube.com/watch?v=0jRvnSXHVro&feature=youtu.be 
https://www.tasadmin.id/2023/02/contoh-format-kktp-kurikulum-merdeka.html

LOKASI SMA Negeri 3 Sukadana

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA