GURU SMAN 3 SUKADANA

Kepala Sekolah, Guru, beserta Staf di SMA Negeri 3 Sukadana Tahun Pelajaran 2022/2023

PERINGATAN HUT KE-77 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022

Dewan guru SMA Negeri 3 Sukadana pada saat Peringatan HUT RI 2022

PPK SMAN 3 SUKADANA

Gerakan Mencium Tangan Orang Tua Sebelum Berangkat dan Setelah Pulang Sekolah

HINDARI NARKOBA

NARKOBA, Membunuh Anak Negeri, Memusnahkan Generasi

STRUKTUR ORGANISASI SMAN 3 SUKADANA

Tahun Pelajaran 2017/2018

VISI MISI

Visi dan Misi SMA Negeri 3 Sukadana

GURU SMAN 3 SUKADANA

Kepala Sekolah, Guru, beserta Staf di SMA Negeri 3 Sukadana Tahun Pelajaran 2021/2022

GURU SMAN 3 SUKADANA

Kepala Sekolah, Guru, beserta Staf di SMA Negeri 3 Sukadana Tahun Pelajaran 2018/2019

PERESMIAN SMAN 3 SUKADANA

Dewan guru bersama Siswa-siswi SMA Negeri 3 Sukadana pada saat Peresmian di Teluk Batang

SMA NEGERI 3 SUKADANA

Selasa, 06 September 2022

Edu Sharing Session SMA Negeri 3 Sukadana dan Putri Hijabfluencer kalbar 2022



Pada hari senin kemarin, tanggal 5 september 2022, yang berlokasikan di SMA Negeri 3 Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, kedatangan seorang Putri Hijabfluencer Kalbar 2022 yang bernama Alda Swarni Dewi. Beliau hadir dalam rangka sesi berbagi dalam bentuk Sharing Pengetahuan, Skill atau Pengalaman, dengan Tema "Merajut Masa Depan dari Masa Kini, Your Potential is not limited So don't limit yourself". Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh siswa-siswi SMA Negeri 3 Sukadana. Beliau memiliki berbagai prestasi, ia menjadi peraih lPK tertinggi wisuda IKIP PGRI Pontianak 2021, dan sekarang bekerja sebagai staf protokol di bagian protokol dan komunikasi pimpinan sekretariat Kabupaten Kayong Utara.

Dalam kegiatan tersebut kak Alda menceritakan bagaimana awal dia bisa mencapai kesuksesannya. Beliau memberikan banyak edukasi dan motivasi kepada siswa-siswi SMA Negeri 3 Sukadana untuk menghadapi masa depan dan meraih kesuksesan, yaitu salah satunya tentang kerja keras dan optimis disertai dengan doa dalam mengejar sesuatu yang kita inginkan. Selain itu, kak Alda juga memberikan tips bagaimana cara kita dalam mengatasi rasa malu, salah satunya dangan cara tidak boleh insecure dan kita harus percaya diri, agar memiliki kemampuan public speaking yang baik.

Pada acara tersebut juga, kak Alda banyak menceritakan prestasinya yang luar biasa. Ia juga menceritakan buah hasil manis tersebut berkat usaha dan dorongan serta doa dari orang-orang di sekitarnya yang selama ini selalu memberikan dukungan terhadap langkah yang ia ambil. Dengan demikian ia berharap siswa-siswi SMA Negeri 3 Sukadana menjadi penerus bangsa yang berprestasi dan sukses.

Beliau juga menjelaskan bagaimana dulunya dia berjuang untuk meraih cita-citanya, bahwa semua itu diraih dengan cara kita harus konsisten dalam membagi waktu dan harus menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meraih cita-cita atau sesuatu yang kita impikan sebagai bekal di masa depan kelak. Di sela-sela acara, beliau beserta guru SMA Negeri 3 Sukadana juga memberikan doorprize berupa Jilbab bella square, kaus kaki, dasi, ikat pinggang, dan buku kepada siswa dan siswi yang aktif dalam bertanya serta aktif dalam menjawab pertanyaan darinya.

Tak hanya kak Alda, host dari kegiatan tersebut yaitu bu Anilasari juga banyak memberikan motivasi kepada muridnya. Setelah kegiatan selesai kak Alda juga mengajak siswa-siswi SMA Negeri 3 Sukadana untuk melakukan sesi foto bersama. 

Foto bersama

Alda Swarni Dewi adalah sosok wanita tangguh yang patut dicontoh. Beliau patut dijadikan teladan dan contoh dalam meraih masa depan. Dengan prestasinya ia sudah banyak membantu sekolah-sekolah yang kurang layak. (Sar, Ism, & Iml)

Sabtu, 03 September 2022

37 provinsi di Indonesia beserta sejarahnya

 

37 provinsi beserta ibukotanya

Beberapa waktu yang lalu, Indonesia resmi memiliki 37 provinsi setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan tiga Rancangan Undang-undang Daerah Otonomi Baru (RUU DOB) Papua. Ketiga provinsi itu adalah pemekaran dari Provinsi Papua yang sebelumnya menjadi induk. Dengan penambahan itu, Kalimantan Utara (Kaltara) tidak lagi menjadi provinsi termuda di Indonesia. Sebelumnya Kalimantan Utara adalah provinsi baru dan jumlah provinsi di Indonesia pada saat itu bertambah menjadi 34.

Pada awal kemerdekaan 1945, Indonesia hanya memiliki 8 provinsi sebagai berikut: Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Karena roda zaman terus berubah, beriringan dengan tumbuhnya jumlah penduduk dan pengetahuan, maka jumlah provinsi pun bertambah.

Pada periode pemerintahan Presiden Soekarno, pemekaran pertama kali dilakukan pada 1950. Waktu itu jumlah Provinsi di Indonesia bertambah dari 8 menjadi 11, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI. Yogyakarta, Kalimantan, Sunda Kecil (Kepulauan Nusa Tenggara), Sulawesi dan Maluku.

Kemudian menjadi 15 pada 1956 (Sumatera Utara ditambah DI. Aceh & Jawa Barat ditambah DKI Jakarta, Kalimantan menjadi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan), menjadi 18 pada 1957 (Sumatera Tengah diubah menjadi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, Kalimantan Tengah mekar dari Kalimantan Selatan), menjadi 20 pada 1958 (Sunda kecil dimekarkan menjadi tiga, yaitu Bali, NTB, dan NTT). Berikutnya jumlah provinsi kembali bertambah menjadi 21 pada 1960 (Sulawesi menjadi Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan), menjadi 24 pada 1964 (Sulawesi Tengah mekar dari Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara mekar dari Sulawesi Selatan, Lampung mekar dari Sumatera Selatan), dan terakhir menjadi 25 pada 1967 (Bengkulu mekar dari Sumatera Selatan).

Pada 1968 pemerintahan berganti dari orde lama ke orde baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Waktu itu jumlah provinsi kembali dimekarkan menjadi 26 pada 1968 (Irian Barat mekar dari Maluku), kemudian menjadi 27 pada 1976. Provinsi terakhir yang mengalami pemekaran pada pemerintahan Soeharto adalah provinsi Nusa Tenggara Timur yang terbagi menjadi dua; Nusa Tenggara Timur dan Timor-timur.

Tahun 1999, pada masa pemerintahan Presiden Habibie, provinsi Timor-timur melepaskan diri dari Indonesia. Dengan demikian jumlah provinsi berkurang satu, sehingga menjadi 26. Namun pada tahun itu juga, ada beberapa provinsi yang mengalami pemekaran sehingga menjadi 28. Adapun provinsi yang mengalami pemekaran pada 1999 adalah Provinsi Maluku dimekarkan menjadi dua, menjadi Provinsi Maluku dan Maluku utara, serta Provinsi Irian Jaya dimekarkan menjadi Provinsi Papua dan Irian Jaya barat.

Kemudian pada tahun 2000, masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, jumlah provinsi menjadi 31 yaitu; Provinsi Sumatera Selatan dimekarkan menjadi Sumatera selatan dan Bangka Belitung. Sementara itu, Provinsi Jawa Barat berkembang menjadi 2 yaitu Jawa barat dan Banten. Sedangkan Provinsi Sulawesi Utara berkembang menjadi 2 yaitu Sulawesi utara dan Gorontalo.

Berikutnya pada tahun 2002, masa Pemerintahan Presiden Megawati, jumlah provinsi di Indonesia bertambah menjadi 33. Provinsi yang dimekarkan adalah Provinsi Riau menjadi Riau dan Kepulauan Riau serta Sulawesi Selatan mekar jadi Sulawesi Barat. Adapun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak menjabat pada periode pertama 2004-2009 dilanjutkan periode ke dua 2009-2014, beliau hanya memekarkan satu provinsi, yakni Kalimantan Timur dipecah menjadi Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi ke 34 tahun 2012.

Terakhir pada pemerintahan Joko Widodo, Papua mekar dan bertambah 3 provinsi baru yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Jumat, 02 September 2022

Jumat Berkah SMA Negeri 3 Sukadana menginspirasi sampai ke pelosok negeri

 


Karena sebagian harta kita ada hak orang lain

Sedekah tidak akan membuatmu miskin

Ungkapan ini yang sudah menginspirasi SMAN 3 Sukadana untuk melaksanakan kegiatan Jumat berbagi, Alhamdulillah kegiatan ini sudah berjalan selama 7 minggu dan Alhamdulillah masih tetap istiqomah.

Kegiatan Jumat berbagi di SMAN 3 Sukadana sudah banyak menginspirasi masyarakat sekitar untuk sama-sama berbagi, tidak sedikit dari mereka yang ikut berbagi dengan menggantungkan makanan, hasil panen atau sembako, dan tidak sedikit dari mereka juga yang ikut menikmati dari yang sudah mereka gantungkan juga.

Selain menginspirasi masyarakat sekitar, kegiatan jumat berbagi juga sudah menginspirasi kawan-kawan di luar lingkungan sekolah bahkan juga kawan-kawan di luar kalimantan, ada yang menitipkan sedekah dengan mentransferkan ke Pengurus jumat berbagi, ada juga yang datang langsung untuk melihat dan menggantungkan sedekah mereka.

SMA Negeri 3 sukadana akan terus berinovasi dengan program-program baru, yang pastinya program tersebut nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat, dan menumbuhkan mindset bahwa mereka punya SMAN 3 dan pastikan akan mempercayakan pendidikan Putra Putri mereka di SMAN 3 Sukadana. (Arini77)

LOKASI SMA Negeri 3 Sukadana

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA