SMA NEGERI 3 SUKADANA

Jumat, 30 Maret 2018

GERAKAN PENA





Pasir putih di tepi pantai. Berawal dengan kenakalan berjalan dengan penuh kekhilafan diracuni dengan kesombongan, kejenuhan, serta kebodohan dan timbullah perasaan yang mulai sadar untuk selalu bersujud kepada Tuhan. Namun keemosian ini selaras dengan keinginan fiksi dengan sebuah kekuatan tak pernah terucap kata itu kepada mereka untuk sebuah pembuktian.

Pasir putih di tepi pantai diam tak kuasa menjadi diri ini seperti logam, seakan hidup di dua alam, tentang alam bebas dari dedaunan yang berserakan dan yang sering kuabaikan dalam sebuah kesempatan!!! Merintih ditengah keramaian dengan cinta pada pandangan mata yang nyata. Dalam perjalanan hidup yang tak pernah ada titik kebahagiaan dalam mencari setitik kenangan, sangat berat rasanya untuk kutemui, berbagai cara telah aku lakukan. Perasaan kecewa semakin hari semakin menghantui, kini hidup ku semakin terpuruk dan terhimpit oleh kejenuhan. Hati ini bercengkram oleh kebencian. Entah benci kepada siapa???

Kita tidak akan pernah sadar, ketika kita marah apa yang kita katakan. Jangan menunggu orang lain untuk mengerti apa maksud kita, sadarlah dari diri sendiri belajar mengerti dari diri sendiri!! Percayalah dunia tidak akan selamanya berbentuk hiburan. Hidup lo ga akan berubah kalo lo ga berubah, ibarat kata tak ada harga murah kalo lo ga ramah tamah. 

Secangkir teh manis menemani seorang gadis yang duduk di kursi sofa, menatap setiap garis jendela terukir lah sebuah kata yang tercipta diluar logika. Peraturan itu terlalu ketat tak sesuai dengan sependapat. Hingga akhirnya aku mengalah, mencoba berjalan dengan bergalah!! Tak banyak yang aku ketahui yang pasti semua itu menguji akhlak diri untuk dijauhkan dari deviasi agar terciptalah sebuah eskalasi pemikiran diri ini, diri ini terlanjur masuk sudah terperangkap dalam gubuk dan akhirnya bermelodikan dengan sebuah pohon gabuk. 

Haruskah aku yang menanggung perbuatan mereka. Rindu yang dianut sekarang tak mampu untuk dipertahankan, angin senja terus bertiup getar badan tak mampu melawan. Tantangan hidup sangat berat untuk dijalankan, tapi aku percaya bahwa tuhan takkan pernah membebani umatnya diluar jangkauan.

Kenapa harus kaku, tak perlu dahaga harus merindu. Sebab perencanaan itu terlalu baku, menghindari masalah yang harus ku hadapi itu seperti menghindari kehidupan yang harus ku jalani. Hidup ini tak seindah yang disangka, tak semudah yang diduga. Apapun itu kita harus percaya ada hikmah disebaliknya. Segala sesuatu akan luka, jika diriku penuh prasangka!!! Istana yang tercipta oleh ketabahan, menyusun batu demi batu kesetiaan..

Sebuah karya dari Novia


3 komentar:

LOKASI SMA Negeri 3 Sukadana

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA