SMA NEGERI 3 SUKADANA

Rabu, 14 Juni 2023

Perjalanan Napak Tilas Menuju Bumi Perkemahan Pantai Pasir Mayang

Mengukir Semangat Kebersamaan dan Dedikasi Sebagai Anggota Bantara


Embun pagi bersahaja menandai permulaan hari bagi para peserta Kemah Pramuka Penegak GUDEP SMA N 3 SUKADANA menuju Bumi Perkemahan Pantai Pasir Mayang. Persiapan keberangkatan telah dilakukan sejak pagi-pagi buta. Keberangkatan kali ini dikemas dalam bentuk napak tilas (jalan kaki) dengan rute Semanjak, Payak Itam, lingkar Kota, Simpang Saut, Pampang Harapan dan Pantai Pasir Mayang.

Dengan seragam pramuka yang khas, para peserta berkumpul di depan halaman sekolah. Mereka membawa perbekalan kecil seperti air minum dan camilan untuk menyemangati diri mereka sepanjang perjalanan. Beberapa di antara mereka membawa juga bendera dan bambu untuk menunjukkan semangat kebersamaan mereka sebagai satu kelompok.

Pukul 6 pagi, mereka sudah berkumpul di sekolah dan mulai pukul 7 pagi mereka memulai perjalanan. Langkah mereka penuh semangat, sambil bernyanyi dan bercanda. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka berbicara tentang harapan dan impian mereka menjadi anggota Bantara yang berdedikasi.

Perjalanan tersebut tidak hanya sekedar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan rohani dan mental. Mereka menghadapi tantangan berupa jalan yang terjal dan teriknya matahari yang menyengat. Namun, semangat mereka tidak pernah padam. Mereka saling mendukung dan mendorong satu sama lain untuk terus maju.


Setelah berjalan selama beberapa jam, mereka tiba di tengah perjalanan di Jalan Lingkar Kota. Di sana, mereka menyempatkan diri sarapan bersama di tengah jalan dengan bekal yang sudah mereka persiapkan sebelumnya.

Dengan tenaga yang kembali terisi, para peserta melanjutkan perjalanan mereka. Setelah beberapa kilometer lagi, mereka akhirnya tiba di Pantai Pasir Mayang. Di sana, mereka disambut oleh para pembina Bantara dan panitia pelantikan dengan antusiasme yang besar.

Perjalanan panjang yang mereka tempuh telah membuktikan keseriusan dan dedikasi mereka untuk menjadi anggota Bantara. Mereka sadar bahwa peran mereka tidaklah ringan, tetapi mereka siap menghadapi setiap tantangan dan mengemban tanggung jawab dengan sepenuh hati.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam (± 12 KM), para peserta langsung disibukkan dengan tantangan pendirian tenda. Alih-alih bersantai sambil menikmati keindahan pantai, para pemuda Tangguh ini langsung mempersiapkan segala keperluan dan barang sangga masing-masing. Mereka harus pandai mengatur waktu yang diberikan untuk istirahat, salat dan makan sebelum gladi upacara pembukaan dimulai dan dilanjutkan dengan Pelaksanaan Upacara Pembukaan pada pukul 14.00 WIB.


Upacara dipimpin langsung oleh Kak Erik Yuniastuti Sekaligus membuka secara resmi kegiatan kemah ini. Setelah upacara selesai, para peserta pun diberikan waktu untuk melaksanakan salat Ashar. Kegiatan sore dilanjutkan dengan persiapan api unggun serta pelaksanaan game yang menantang kebersamaan, kedisiplinan. Perjalanan napak tilas yang panjang itu cukup melelahkan namun mereka tetap semangat sehingga semakin menguatkan ikatan persaudaraan di antara mereka.

Malam harinya, ditemani desir ombak dan langit yang benderang, berlangsung pula sesi sharing bertema malam keakraban yang diisi oleh Kak Suhada dengan memberikan motivasi dan nasehat. Berlangsung penuh khidmat dan kebersamaan dibawah pohon dan sinar redup sebuah lampu, acara sharing tersebut menggugah peserta menjadi teladan yang baik dan menginspirasi orang lain dengan pengaplikasian Dasa Dharma dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelang pukul 21.00 WIB, upacara api unggun dimulai. 10 peserta dipilih untuk mengucapkan Dasa Dharma dengan membawa lilin berdiri tegak disekeliling unggun yang siap dihidupkan oleh Kak Chandra. Semangat kebersamaan terasa semakin membara dengan kehadiran Kak Yo’ dan dewan guru SMAN 3 Sukadana pada momen tersebut.

Cahaya dan kehangatan dari api unggun memancarkan semangat persaudaraan dan dedikasi mereka sebagai Bantara. Para peserta berdiri di sekitar api unggun, memandangi api yang memancarkan cahaya kegelapan malam. Suara riuh dan tawa riang memenuhi udara, sementara lagu-lagu kebersamaan dinyanyikan dengan penuh semangat.

Pembina memberikan kata-kata inspiratif kepada para peserta, mengingatkan mereka akan tanggung jawab dan peran penting yang diemban. Dia juga memotivasi mereka untuk tetap menjaga semangat kebersamaan dan kebaikan yang tercermin dalam api unggun.

Malam itu, api unggun menjadi simbol persatuan dan semangat dalam menjalani peran baru sebagai anggota Bantara. Para peserta mengikuti berbagai kegiatan seperti permainan tradisional, pertunjukan musik, dan cerita bersama di sekitar api unggun yang membara.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sementara cahaya api unggun semakin redup, semangat dan komitmen para peserta untuk menjadi agen perubahan yang positif tetap berkobar. Mereka merasa terinspirasi dan siap menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dalam kegiatan Bantara di sekolah dan masyarakat.

Acara api unggun ini menjadi momen berharga dalam perjalanan mereka sebagai Bantara. Di bawah langit malam yang penuh bintang, mereka saling berbagi cerita, pengalaman, dan harapan masa depan. Semua itu semakin memperkuat ikatan persaudaraan di antara mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

LOKASI SMA Negeri 3 Sukadana

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA